A. Al'Iqraar (Pernyataan)
Iqrar yaitu suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya. Pernyataan ini sangat kuat karena didukung oleh Allah SWT, Malaikat dan orang-orang yang berilmu (para nabi dan orang yang beriman). Hasil dan ikrarir adalah kewajiban kita untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang diikrarkan.
Syahadat yang berarti ikrar dari Allah SWT, Malaikat dan orang-orang yang berilmu tentang La ilaha illallah.
Ikrar tentang Rububiyatullah (Allah sebagai rabb) bagi manusia merupakan alasan bagi ikrar tentang keesaan Allah SWT. Ikrar para nabi mengakui kerasulan Muhammad SAW meskipun mereka hidup sebelum kedatangan Rasulullah SAW.
Dalil
- QS. 3:18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
- QS. 7:172. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".
- QS. 3:81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjianKu terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".
- Hadits. Diriwayatkan oleh Al-Hafizh Abu Ya'la Mushili dari Anas bin Malik RA. Berkata Rasulullah SAW membacakan kepada kami ayat," Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan " Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendiriannya," sungguh telah banyak diucapkan oleh banyak orang kemudian kebanyakan mereka kafir: Maka barang siapa yang mengatakannya sampai mati maka sesungguhnya orang itu telah beristiqamah di atasnya"
B. Al-Qasam (Sumpah)
Sumpah yaitu pernyataan kesediaan menerima akibat dan resiko apapun dalam mengamalkan syahaadah. Muslim yang menyebut asyhadu berarti siap dan bertanggung-jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam. Pelanggaran terhadap sumpah ini adalah kemunafikan dan tempat orang munafik adalah neraka jahanam.
Syahadaah berarti sumpah. Orang-orang munafiq berlebihan dalam pernyataan syahadaahnya, padahal mereka tidak lebih sebagai pendusta.
Beberapa ciri orang yang melanggar sumpahnya yaitu memberikan walaa, kepada orang-orang kafir memperolok-olok ayat Allah SWT, mencari kesempatan dalam kesempitan kaum muslimin, menunggu-nunggu kesalahan kaum muslimin, malas dalam shalat dan tidak punya pendirian. Orang-orang mukmin yang sumpahnya teguh tidak akan bersifat seperti tersebut.
Dalil
- QS. 63:1-2. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
- QS. 4:138-145. Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam, (yaitu) orang-orang yang menunggu- nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang- orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata: "Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu?" Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata: "Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mukmin?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang- orang yang beriman. Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)? Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali- kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.
C. Al-Miitsaaq (Perjanjian yang Teguh)
Mitsaq yaitu janji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT yang terkandung dalam Kkabullah maupun Sunah Rasul.
Syahadah adalah mitsaq yang harus diterima dengan sam'an wa th'atan didasari dengan iman yang sebenarnya terhadap Allah SWT, Malaikat. Kitab kitab Rasul-rasul, Hari Akhir dan Qadar baik maupun buruk. Pelanggaran terhadap mitsaq ini berakibat laknat Allah SWT seperti yang pernah terjadi pada orang-orang Yahudi.
Dalil
- QS. 5:7. Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjiannya yang : telah dekatNya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: Kami dengar dan kami taati . Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati(mu)
- QS. 2-285 Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat - malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
- QS. 2:93. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengarkan tetapi tidak mentaati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)".
- Hadits. Rasul bersabda: Kalimat yang paling diutamakan untuk diucapkan olehku dan oleh para Nabi sebelumku adalah La ilaha illallah wahdahu la syarikalah.
Kajian di Masjid 17 Purwokerto, Sabtu 18 April 2015
Oleh Ustadz H. Ibnu Hasan, S.Ag, M.S.I.
Share this article with your friends
Posting Komentar
Jangan berkunjung tanpa meninggalkan jejak.
- No Spam - No Phising - No Live Link
Salam Blogger Indonesia, Silakan Tinggalkan Pesan Agan disini... !!!