Santri Indigo adalah Komunitas Santri Berbudaya Teknologi yang merupakan kerjasama program CSR PT Telkom Indonesia Tbk dengan HU Republika.
Twitter Facebook Feedburner Google +1 youtube
www.santri-indigo.com
Selamat Datang di Portal Santri Indigo Cilacap
Home » , , » DIESTA, RADIT SAYANG TASYA

DIESTA, RADIT SAYANG TASYA

Penulis : Unknown | Jumat, 12 Oktober 2012

Persahabatan memanglah sangat meenyenangkan, sahabat slalu ada saat canda tawa, duka lara, sahabat tak memandang perbedaan satu sama lain karna sahabat saling melengkapi. Sahabat berani barkata benar bila kita benar, dan berkata salah jika kita salah, bukan membenarkan semua perkataan dan tindakan kita. Itulah”SAHABAT” yang sebenarnya.

Mentari terlihat keluar dari sarangnya dengan senyum cerahnya dan cahaya indahnya. cahaya yang akan menerangi jagat raya ini hingga alam tampak begitu cerah, secerah suasana di pondok pesantren takhassus Al-qur’an, sebuah pesantren yang terletak disudut kota wonosobo tepatnya di desa kalibeber,sebuah desa yang masih begitu alami tanpa ada polusi, tempat yang akan membuat orang yang tinggal di kalibeber merasa begitu nyaman dan tak ingin meninggalkan tempat itu. Terlihat santriwan santriwati hilir mudik menggunakan sragam lengkap mereka terlihat begitu rapi,cantik, dan juga tampan, mereka semua akan berangkat sekolah ada yang smp, sma , dan bahkan ada yang anak kuliah,,,, Gemericik suara air sungai begitu merdu diiringi alunan nyanyian burung, membuat siapa saja yang mendengarnya merasa begitu nyaman bahkan rerumputanpun ikut bergoyang mendengarnya, terkadang suaranya yang begitu merdu membuat siapapun tak sadar dengan apa yang dia lakukan. “RADIT !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” bentak pak supri salah satu guru di SMA takhassus Al- qur’an pada seorang murid yang tertidur “ iya pak “ raditpun sontak kaget dan langsung berdiri Sontak semua yang berada dalam ruangan tertawa melihat tingkah radit “kamu ini yang lain serius belajar malah enak- enakan tidur” omel pak supri yang gemas dan geram dengan tingkah radit, eh,,,,, bukannya minta maaf malah radit cengar – cengir seperti orang tanpa dosa “he,,,he,,, abis suara burugnya merdu si pak “ jawab radit tanpa rasa bersalah “kamu ini bikin saya naik darah “ “kalau bapak naik darah ya darahnya diturunin donk pak susah amat”celetuk radit. Sontak seluruh penghuni ruangan tertawa mwndengar jawaban radit yang ceplas – ceplos tanpa diatur. “diam semuanya”bentak pak supri (semua siswapun serempak langsung diam) “radit! Kamu keluar”bentak pak supri Tanpa babibu raditpun keluar kelas dengan santai tanpa ada rasa bersalah,seiring keluarnya radit dari kelas bel istirahat berbunyi,semua siswapun keluar kelas menyusul kepergian radit. Seorang gadis berjilbab(ya iyalah namanya aja di pesantren) mendekati radit yang sedang enak makan tempe kemul salah satu makanan khas kota wonosobo. “eh tasya , duduk sya,,”sapa radit, tasyapun duduk dihadapan radit sambil geleng- geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu “kenapa geleng – geleng kepal? ntar putus loh kepala loe”celetuk radit “Dit kapan sich kamu bisa serius,kasian pak supri marah – marah terus gara – gara kamu, kalo kamu slalu nyepelein guru ntar ilmunya ga manfaat loh,,,,kamu mau,,,”panjang lebar tasya menasihati radit, namun yang dinasihati bukannya meresapi malah asyik makan tempe kemul sama cabe,,,,,dasar radit “denger gaag,,,,!!!!!!”tasya mulai kesal “iya – iya gue denger tasya yang cantik, baik hati ,tidak sombong, suka menabung,,,” “denger apa coba,,,” “aku denger,,,,,, siapaa suruh dia marah – marah,,,,,,,trus jangan salahin gue dong kalo gue tidur abis suara burungnya merdu,,,” “seengga’nya kamu hormatin pak supri dong,,,,”tasya benar – benar marah dengan radit,suara tasya mulai meninggi. Namun kemarahan tasya tak bertahan lama karna kekonyolan – kekonyolan yang radi buat,,,,,obrolan kedua sahabat itupun berlangsung lama dan tampak mereka begitu bahagia walau ada rasa jengkel tasya dengan tingkah radit namun tak bisa dipungkiri kedekatannya dengan radit karna sifat radit yang santai,,,,,,,,,,,,,, banyak orang bilang mereka tak pantas menjadi pasangan sahabat , karna mereka bagai langit dan bumi,,,,,radit yang brandalan berteman dengan tasya yang begitu anggun,,,,namun taysa tak pernah ambil pusing dengan itu semua setiap ditanya dia hanya menjawab” kalo aku sama radit sama namanya bukan sahabat tapi anak kembar” Selain radit tasya juga mempunyai seorang sahabat panggil saja di april, namun berbeda dengan tasya april begitu membenci radit seperti kebanyakan anak – anak di sekolahan. April tak pernah menyukai kedekatan tasya dengan radit “sya kenapa sich kamu temenan sama brandalan itu” Tanya april “brandalan,,,??????aku ga punya temen yang namanya brandalan”jawab nabila santai “itu lo santriwan dari batang”jelas april “ooo setauku dia bukan brandalan, namanya itu radit bukan brandalan”tasya meluruskan “ya sapa aja dia, yang penting dia itu brandalan,,,,,,,aku ga suka kamu main sama dia” “kenapa sich,,,kita sama dia sama, sama – sama santri, apa salahnya aku main sama dia, dia punya hak untuk dapet teman” “dia itu brandalan,,,,,,ga pantes main sama kamu”suara april mulai meninggi “justru kalo dia brandalan kita harus deketin dia, ajak dia buat menjadi lebih baik secara perlahan, bukan malah jauhin dia,,,,,”jawab tasya santai dan penuh kewibawaan “susah ngomong sama kamu”april kehabisan kata – kata menghadapi tasya Sedang tasya hanya tersenyum dan kembali meneruskan hafalan Al – qur’an, waktu ba’da maghrib memang biasa digunakan para santri untuk menghafal Al – qur’an dan disetorkan ke pembimbing kamar masing – masing.

Pondok pesantren takhassus Al – qur’an memang sebuah pesantren yang masyhur dengan hafalan Al- qur’annya, setiap tahunnya setidaknya puluhan santri yang sudah menyelesaikan hafalan Al – qur’annya atau biasa disebut tahfid Al – qur’an,,,,,karna itu tasya dan teman – teman menghafal Al – qur’an namun karna ia masih sekolah maka ia diwajibkan menghafal Al – qur’an ba’da maghrib sedang santri yang sudah tidak sekolah lebih banyak waktu yang diwajibkan untuk menghafal yaitu ba’da sholat subuh, ba’da sholat ashar,dan ba’da sholat maghrib yang disetorkan ke ibu(istri pimpinan pondok yang biasa dipanggil ibu oleh para santri) namun jika santri yang masih sekolah ingin menghafal dan setoran Al –qur’an di waktu itu, tak apa namun itu tidak wajib,,,,,,,, Selepas sholat isya seluruh santri berangkat sekolah diniyah, mereka semua menuju kelas masing – masing, sekolah diniyah adalah sekolah yang pelajarannya hanya pelajaran keagamaaan seperti fiqih, akidah akhlaq, nahwu shorof,dan masih banyak lagi,,,, Waktu terus berjalan,,,,,tak terasa pagi telah menjelang semua santri yang melakukan kegiatan masing – masing,,, tasya bersiap – siap untuk berangkat sekolah, seperti biasa tasya berangkat dengan april, dijalan mereka bertemu dengan radit “assalamualaikum ya ukhti” sapa radit “wa’alaikum salam ya akhi,,,,antum sendirian??” tasya menjawab salam dengan nada yang begitu lembut dan santun, berbeda dengan april yang memalingkan wajah “ya iyalah sendirian ,,,,,,,,,ga punya temen sich”april menyela dan berucap dengan nada ketus dan masih memalingkan wajah,,tasya hanya tersenyum sambil geleng – geleng kepala melihat april “eh apa kata loe ,,,,,dasar nenek lampir, cungkring, kekurangan gizi”jawab radit ketus “apa kata loe,,,,,dasar item ,,,,,,brandalan, ga punya aturan kalo gue kekurngan gizi loe busung lapar,,,,,eh inget mendingan gue ya,gue punya temen ga kaya loe ga punya temen” jawab april tak mau kalah “udah – udah jangan berantem terus, nanti bisa jadi cinta loch,kalian inget sesama muslim ga boleh berantem kalian harus saling menyayangi” tasya berusaha melerai pertengkaran radit dan april “apa gue jatuh cinta ma nenek lampir?? ogah banget, mending gue jadi bujang lapuk dari pada sama nenek lampir, hiiiii,,,,,”jawab radit dengan nada tinggi “eh loe kira gue mau sama loe, ogah ya” april tak mau kalah “udah – udah sekarang berangkat sekolah ntar kita terlambat” tasya berusaha mencairkan suasana Akhirnya mereka berangkat sekolah bersama.Dijalan radit dan april masih sama – sama membuang muka,tasya hanya bisa geleng – geleng kepala melihat radit dan april,,,,,disekolah mereka bertiga satu kelas,,, selama jam belajar berlangsung mereka mengikuti pelajaran dengan tenang dan tak seperti biasa hari itu radit tak membuat ulah di dalam kelas,,,,jam belajarpun usai datanglah jam istirahat jam yang ditungggu – tunggu semua siswa. Dalam kantin mereka bertiga makan dalam satu meja seperti biasa radit dan april tak bisa akur,tasya berusaha untuk membuat mereka tak bermusuhan,,,,,saat sedang asyik bercanda seseorang datang mendekati mereka “tasya”sapa rifki “eh rifki, duduk rif”jawab tasya penuh kelembutan Radit memasang muka jutek, radit memang tak pernah senang dengan rifki yang slalu berusaha mendekati tasya, lain dengan radit april begitu senang denga rifki, april lebih suka tasya dengan rifki dari pada radit “aku mau ngomong sama kamu”tutur rifki begitu hati- hati “ya udah tinggal ngomong susah amat”jawab radit ketus “tapi,, berdua, bisa sya”rifki tak menghiraukan radit “kalo mau ngomong disini aja”radit benar – benar tak suka rifki Rifki merasa menang karna tasya memilih dia daripada radit,sedang radit begitu dongkol melihat tasya lebih memilih rifki daripada dirinya. Rifki dan tasya pergi meninggalkan kantin,,,,, “emmm mereka cocok banget,ya iyalah tasya milih rifki daripada loe”sindir ratna membuat radit kesal, tanpa berkata – kata radit langsung pergi meninggalkan April Ra Radit menuliskan kata – kata seperti itu hingga memenuhi kertas yang ada didepannya.

Ditaman terlihat rifki dan tasya mereka tampak membicarakan sesuatu yang begitu serius hingga tak tampak senyuman dari mereka berdua “ sya aku mau jujur sama kamu”kata rifki hati – hati “ mau bilang apa”Tanya tasya begitu santai “sebenernya,,,,,,,,,,,em,,,,,sudah lama aku mendem perasaan aku,,,,,kalo aku,,,, aku,,,,,,,aku,,,,,suka,,,,,,kamu,,,,”kata rifki terbata – bata. Tasya mendengar semua pengakuan itu kaget, iya tak siap dengan semua pengakuan itu “apa kamu mau jadi pacar aku”Tanya rifki penuh pengharapan “emm,,,,rif jujur aku belum siap buat pacaran, bukan karna aku ga suka kamu, aku sayang sama kamu tapi sayang seorang temen, lagian kita disini itukan mau cari ilmu jadi sekali lagi maaf,”jawab tasya penuh kehati – hatian takut menyinggung perasaan rifki. “oh,,, apa karna radit,,,,,,, iya kamu suka dia” nada rifki meningggi karna kesalk cintanya ditolak “ini semua ga ada hubunggannya sama radit,,,,,aku udah bilang kalo aku mau serius belajar, maaf kalo jawaban aku buat kamu marah,assalamualaikum” jawab tasya yang sedikit kesal karna rifki membawa – bawa radit,,,, tanpa babibu tasya meningggalkan rifki. Sepeninggal tasya rifki masih belum terima ia masih marah – marah. Dikelas radit terlihat murung, mukanya ditekuk – tekuk, meremas – remas kertas, tasya yang melihat itu langsung menghampiri radit,,,,,,,tanpa sengaja tasya melihat tulisan yang dibuat radit,, “dit,,,kamu kenapa?”tanta tasya penasaran dan khawatir keadaan sahabatnya itu, namun yang ditanya malah diam saja,tasya makin bingung “cemburu kali, kamu lebih milih rifki dari pada dia”april mendekati mereka “bener kata april dit”Tanya tasya sambil senyum – senyum “engga, ngapain cemburu, mau loe pacaran sama dia juga situ”radit jutek “gitu aja marah,,,,,,”goda tasya “sya jadi beneran loe ditembak sama rifki”Tanya april penuh semangat, tasya hanya menjawabnya dengan anggukan,radit terlihat tambah kesal, ada apa dengan radit benarkah ia cemburu,,,, “trus,,,,,,,,, pasti kamu terima”Tanya april tambah semangat “engga, aku tolak”jawab tasya santai, mendengar jawaban itu terlihat senyum di wajah radit, hati radit yang tadinya sesak kini sudah lega kembali “beneran, loe emang ga salah nolak dia sya”serbu radit penuh semangat,sedang april terlihat kesal “kenapa kamu tolak”Tanya april penasaran “ya iyalah ditolak,orang songong kaya dia”serbu radit penuh kemenangan “gue Tanya tasya bukan loe”april terlihat kesal Tasya tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya itu,terlihat seorang lelaki paruh baya datang menghampiri mereka “lagi ributin apaan nich”Tanya pak afif, oh ternyata yang datang pak afif, beliau juga salah satu guru di sma takhassus sekaligus ustadh di pesantren “biasa radit vs april pak afif” “masalah apa lagi” “ini radit bahagia diatas penderitaan orang” “ye,,,,,,loe juga kan” “kalian ga boleh seperti itu, sesama muslim itu bersaudara jadi kalo ada teman yang kesusahan di bantu bukan malah ditertawakan”jelas pak afif “gitu ya pak afif”radit mengangguk- anggukkan kepala “denger tu pril”sambung radit “sekarang kalian baikan” April dan raditpun berjabat tangan semenjak itu mereka lebih jarang berantem,maklumlah udah biasa beranten jadi walau udah baikkan tetep masih ada sedikit sisa Pagi itu suasana tak begitu cerah hujan turun begitu deras membasahi bumi,namun tak ada halangan bagi santri untuk sekolah , meraka tetap berangkat sekolah,pelajaranpun dimulai namun ada sesuatu yang mengganjal hati radit dan tasya,,,, “anak – anak, sekarang diadakan penggeledahan, karna terdengar gossip kalo ada narkoba yang masuk kedalam pesantren”jelas pak supri “kalian semua diharap keluar kami akan menggeledah tas kalian “ Semua muridpun keluar ruangan kelas,,,,,semua terlihat begitu gelisah dan bertanya - tanya siapa yang membawa benda terlarang itu tak sengaja radit melihat rifki yang terlihat begitu gembira, radit mulai curiga dengan rifki,, apa yang disembunyikan rifki “sya kaya’nya ada yang ga beres deh”radit memberitahu tasya “emang, nga liat lagi di gledah kan”jawab tasya santai “bukan itu, semua anak gelisah tapi ko rifki malah senyum – senyum”jelas radit “ga boleh suudhon gitu dit”tasya tak suka radit asal tuduh Tak lama kemudian seorang guru keluar ruangan dengan membawa sebuah tas “ini punya siapa”Tanya pak supri “saya pak”jawab radit santai “ikut bapak”kata pak supri dangan nada tinggi menandakan beliau marah Raditpun mengikuti pak supri ke kantor dengan santai karna ia tak merasa melakukan kesalahan, sedang lain tempat terlihat rifki tersenyum penuh kemenangan Didalam kantor suasana begitu tegang, namun bukan radi namanya kalo ga cengengesan “ada apa pak”Tanya radit santai seperti tak ada apa – apa “ini tas kamu” “iya emang kenapa” “kamu sudah ketahuan membawa benda haram itu masih santai saja” “membawa benda haram, maksud bapak apa”radit mulai serius “ini, ditemukaan di tas kamu”pak supri sudah sangat marah “demi Allah pak saya gak pernah nyentuh banda haram itu sedikitpun, itu bukan milik saya pak”radit membela diri “selama ini kamu memang bandel tapi saya sama sekali tidak duga kamu bias menggunakan benda haram ini”pak supri tak percaya “pak afif , bapak percaya saya kan, memang saya bandel tapi saya tidak melakukan itu sama sekali”radit mencari pembelaan pak afif “bapak percaya tapi,,,, maaf pak afif tidak bisa membela” “sekarang kamu keluar,nanti saya akan panggil kamu lagi” Raditpun meninggalkan ruang guru dengan muka lesu, didepan pintu sudah terlihat rifki dengan senyum dibibirnya,,,, “ga sangka ya ternyata disekolah kita ada pengguna narkoba”sindir rifki.radit melihat kearah rifki dan langsung meninggalkannya “iya harusnya dia dikeluarin dari dari pesantren ntar bisa – bisa ngaruhin santri disini buat make narkoba lagi”sambung salah satu teman rifki.

Disepanjang jalan anak – anak membicarakan radit namun radit cuek karna yang ada dalam pikiran radit bertemu tasya dan menjelaskan semuanya,,,,,dikantin tasya ga ada di kelas juga ga ada,,,,,, raditpun mencari ke perpustakaan ternyata tasya memang ada di perpustakaan raditpun mendekati tasya dengan pelan – pelan “sya loe ga mikirkan kalo gue make”Tanya radit penuh harap “disini perpustakaan bukan tempat buat ngobrol”jawab tasya ketus “sya gue berani sumpah gue ga make,loe sahabat gue cuma loe yang bisa gue ajak curhat kalo loe ga percaya gue , gue cerita sama siapas lagi”jela radit panjang lebar “dit ini perpustakaan, jangan berisik”tasya menjawab dengan ketus dan langsung meninggalkan radit, raditpun langsung memasang muka lesu, sahabatnya tak percaya sama dia,namun bukan radit namanya kalo hanya diam akhirnya radit mengejar tasya “sya gue mohon loe percaya gue”radit memohon “aku percaya kamu, aku cuma kaget aja, aku pingin sendiri dulu”tasya meninggalkan radit “loe ga usah sedih gitu, gue yakin tasya percaya sama loe tapi mungkin dia lagi shock aja”april berusaha menenangkan radit “thanks ya”kata radit lesu Aprilpun meninggalkan radit dan mencari tasya “sya selama ini kamu percaya sama radit tapi kenaapa sekarang kamu malah pergi disaat dia butuh kamu”Tanya april “aku percaya sama radit, aku Cuma lagi mikirin gimana bias bantuin radit, aku ga mau radit liat aku sedih”jelas tasya “tapi dengan kamu hindarin dia,itu bikin dia sedih”terang april “beneran,,????sekarang radit dimana”Tanya tasya gugup “dikelas” Tanpa salam tasya langsung melesat ke kelas, dikelas ia dapati radit menundukan wajah dengan tetesan air mata “radit yang aku kenal tegar, ga cengeng” “tasya,,,,, loe percaya gue kan” “aku percaya , radit yang aku kenal ga kaya gitu” Terlihat pancaran kebahagiaan dari wajah radit, “kamu seneng, kamu itu lagi ada masalah malah ketawa” “gue seneng loe percaya gue, gue ga mikirin orang lain” “em dit aku pergi dulu ya”tasyapun meninggalkannya Diruang pak supri suasana begitu tegang ,,,,terlihat seorang murid sedang menjelaskan sesuatu,,,wajahnya terlihat begitu serius “pak semua ini bukan salah radit tapi salah saya, tas itu memang milik radit tapi saya yang sedang meminjam tas radit”jelas murid itu dengan begitu santai seperti tanpa beban “tasya bapak tahu sekarang kamu sedang membela radit”ujar pak supri “bapak berpikir seperti itu??? salah,,,,,,,,,yang sebenarnya radit yang membela saya bukan saya yang membela radit, bukankah bapak kenal radit dia tidak akan membiarkan saya terkena masalah sedikitpun,,,itulah kenapa dia juga mengakui hal yang bisa membuat ia dikeluarkan karna ia ingin saya masih di pesantren ini,,, kalo bapak ingin mengeluarkan murid maka sayalah orangnya bukan radit,,,”jelas tasya panjang lebar hingga membuat pak supri kaget dan tak bias berkata apa – apa “maaf pak saya mohon diri, assalamu’alaikum”tasya berpamitan Malam harinya dikamar giliran april yang kaget mendengar apa yang dilakukan tasya, “sya kenapa kamu lakuin ini”april tak percaya “radit lebih perlu ini dari pada aku” “tapi akibatnya kamu bisa dikeluarin” “aku keluar, mungkin masih bisa jamin kehidupanku diluar tapi radit,,, dia masih kurang ilmu agama kalo dia keluar dia bisa terjerumus, aku ga mau” Aprilpun memeluk tasya begitu erat tak menyangka sahabatnya bisa melakukan hal seperti itu, kini ia baru sadar tasya begitu menyayangi radit hingga ia berani mengorbankan harga dirinnya di pesantren ini,tak terasa april memcucurkan air matanya “kamu nangis pril” “engga ko sya” “pri andai aku harus pergi dari pesantren tolong jaga radit bimbing dia,kalian harus baikan ga boleh berantem terus” “iya aku pasti jaga radit dan akan baikan sama dia, tapi,,, aku yakin kamu akan bertahan disini” Pagi hari yang tak begitu cerah hujan turun begitu deras,,,,,berita pengakuan tasya sepertinya telah menyebar ke sudut – sudut pesantren kini semua orang membicarakannya “ga nyangka ya kelihatannya begitu anggun tapi ternyata pemakai narkoba,untung cepat ketahuan kalo ngga,,,,,,”hampir semua santri membicarakan tasya, namun tasya hanya menanggapi semua itu dengan senyuman, berbeda dengan radit yang langsung memarahi siapapun yang membicarakan tasya “eh kalian ngomong apa, tasya bukan pemakai”bentak tradit “dit udalah, aku yakin kebenaran akan terungkap”tasya mencoba menenangkan radit.

Menit – menit tlah berlalu, jampun bergerak begitu cepat waktu yang sesungguhnya tak dinantipu tiba hari damana tasya dikeluarkan dari pesantren,semua santri yang begitu menyayangi tasya menangis tak tertinggal raditpun menangis bahkan hingga meraung – raung , “sya loe ga boleh pergi”ucap radit diiringi isak tangis “dit aku harus pergi,aku udah gagal”jawab tasya yang berusaha menahan tangis “gue janji akan cari tahu ini semua ulah siapa, gue ga akan kasih ampunan buat dia” “aku ga minta kamu bongkar kasus ini biarlah waktu yang mengungkap semua,kamu harus bisa maafin siapapun yang melakukan ini,Allah aja bisa maafin hambanya kenapa kamu engga,satu hal lagi aku ingin suatu saat aku kesini kamu udah harus berhasil jadi seorang hafid”tasya berusaha untuk tersenyum dan menahan tangis “semudah itukah kamu memaafkan orang itu,,,,,,,he ,,,,,,,jawab,,,,,semudah itukah kamu memaafkanyya , padahal kamu harus mengorbankan semuanya,,,, sekolah, guru, dan sahabat,,, ataukah kamu udah ga sayang kami lagi,,,,,jawab sya”bentak radityang sudah tak bias lagi membendung tangisnya,namun tasya tak menjawab ia malah menalihkan pandangannya ke pak afif “ustad, aku titip radit, disini ustadlah yang paling mengerti radit,,,,,,” “pasti,,,, saya akan mmenjaganya”jawab pak afif yang juga berusaha menahan tangis Tasyapun meninggalkan pesantren yang tlah begitu banyak memberinya ilmu, pengalaman yang berharga juga teman yang begitu ia cintai “selamat tinggal semuanya” Tiba - tiba radit pingsan semua orangpun kaget dan langsung membawanya ke klinik pesantren,, tak lama kemudian raditpun sadarkan diri,,,,,ia langsung menangis dipelukan pak afif yang kebetulan beliau yang menjaga radit “dit kamu harus ingat pesan tasya, kamu sayang dia, kalo kamu sayang dia kamu harus wujudin kemauan dia menjadi seorang hafid”hibur pak afif “tapi sekarang siapa yang bisa temenin gue,,,,dia udah pergi” “saya” “gue dit”april muncul dari belakang radit Setelah hari itu raditpun berubah, ia tak seperti radit yang biasanya, kini waktu senggangnya slalu ia gunakan untuk menghafal Al – qur’an, itu memang bagus namun satu hal yang tak bagus dari perubahannya, ia jadi jarang makan,sering sakit kepala apalagi kalo habis bangun tidur pasti slalu sakit kepal dan langsung pingsan.

Hari – haripun tlah berlalu terdengaar kabar bahwa tasya kini juga sudah masuk kesebuah pesantren disudut kota banyumas,,,,,,perasaan raditpun sedikit lega mendengar sahaabatnya baik – baik saja, ia lebih bersemangat untuk menyelesaikan hafalannya,,,,,, Suatu malam yang begitu dingin, radit mencoba untuk menghirup udara luar, namun saat ia melewati sebuah kamar terdengar pembicaraan yang begitu serius akhirnya radit memutuskan untuk menguping pembicaraan itu “ustad saya mau mengaku,,,,,,,,,,sebenarnya kasus itu bukan salah tasya ataupun radit tapi,,,,,,,,,”jelas seseorang didalaam kamar “saya tahu, tak mungkin tasya melakukan hal itu”jawab seorang lagi “sebenarnya ,,,,,,,,,,,itu semua jebakan,,,,untuk menjebak radit tapi tak disanggka tasya membela radit”jelas seorang dengan nada penuh penyesalan “jebakan,,,??????????kamu tahu siapa yang menjebak” “sebenarnya yang menjebak itu,,,, itu,,,,, saya ustad”jawabnya ketakutan Diluar radit yang mendengar semua itu murka dan langsung masuk dan langsung menghajar orang itu,, “jadi loe he,,,,,,,, kenapa,,,,!!!!!!!??????????”bentak radit “gue cemburu tasya lebih milih loe” “radit hentikan!!!”seru seorang ustad yang ternyata pak afif Raditpun melepaskan tangannya,,,, betapa kaget dan marahnya radit ketika mengetahui yang melakukan itu adalah rifki,,,,,setelah pengakuan itu akhirnya rifkipun dikeluarkan dari pesantren Hari – haripun berlalu, bulanpun telah berganti tepatnya kini tanggal 15 januari 2011,diadakan acara khotmil qur’an yang memang sudaah kegiatan rutin pesantren setiap tanggal 10 muharram diadaan khotmil qur’an pada khotmil qur’an kali ini ada 120 peserta jus ‘amma 150 peserta binadhor dan 20 peserta bil ghoib (hafid / hafidhoh) Acara khotmil qur’an berjalan dengan baik, dan begitu meriah kini saatnya pembagian syahadah “sebelum pembagian syahadah mohon akhina raditya zafran untuk memberikan kata – kata mewakili peserta yang lain”ucap pembawa acara “assalamual’aikum,saya tidak akan berkata panjang lebar disini,kami bersyukur bisa menyelesaikan hafalan Al – qur’an ini,saya tidak akan berdiri disini kalau bukan karna seorang sahabat yang begitu baik hati seorang sahabat yang membimbing saya dari nol hingga sekarang saya bisa berdiri disini, sahabat yang berani berkorban agar saya bisa berdiri disini, didepan anda semua,saya tak tahu dia sekarang ada disini atau tidak namun satu hal yang ingin saya katakan syahadah ini saya persembahkan untuknya,,,,,,,,,,”panjang lebar radit mengungkapkan semua yang ada dalam hatinya Di lain tempat tasya tersenyum melihat radit, ia banggaa kini radit telah berhasil menjadi seorang hafid,,,,, “kaya’nya radit nganggep kamu lebih dari sahabat”ledek april “apaan kamu,,,,,,,”tasya tersipu Namun tiba – tiba “gubrak” radit pingsan diatas panggung semua panik melihat itu tanpa berpikir apapun radit langsung dibawa ke RS. Semua orang panik tak terkecuali tasya, tiba – iba dokter keluar dari ruangan radit “bagaimana keadaan radit dok”Tanya tasya cemas “bisa ikut saya” Akhirnya tasya dan pak afif mengikuti dokter “apa pasien sering pusing,atau mual atau kejang – kejang”Tanya dokter “iya dok akhir – akhir ini dia sering pusing biasanya pagi hari setelah bangun tidur setelah itu langsung pingsan namun setelah sadar seperti orang tak kenapa – napa dok”jelas pak afif “pasien mengidap penyakit tumor otak,sebenarnya sudah lama ia mengidapnya” “lalu harus bagaimana dok”Tanya tasya cemas “sementara waktu ini mungkin harus rawaat inap dulu” “terima kasih dok,apa pasien sudah bisa ditemui” “iya “ Tasya dan pak afifpun keluar,tanpa bisa dikendalikn lagi tasya langsung ke kamar radit “gue berhassil sya”ucap raadit girang namun mencoba menahaan sakit “kamu jahat dit, kenapa kamu ga bilang tentang semua ini ha,,,,”bentak tasya “ga penting loe tau sya,,,,,,,,,,,nich gue mau loe yang simpen syaadah ini,,,,,,,,” “udah bohongin orang masih nyuruh – nyuruh lagi”taasya kesal “kalo marah tambah cantik aja,,,”goda radit “udah deh ga usah ledekin orang”tasya tersipu malu “siapa yang ledek gue serius,,,gue sayang tasya,lebih dari teman” “terus diesta gimana” “diesta,,,,jadi loe udah liat,,,,oke diesta loe pingin tahu siapa dia DIESTA, RADIT SAYANG TASYA” ucap radit penuh kebahagiaan, tasya jadi tersipu malu wajahnya begitu merah “gue udah bisa Menuhin harapan loe,dan gue juga lega udah ngomong perasaan gue ke loe, jadi mungkin kalo gue pergi udah gada beban, ya walaupun harus bawa dosa gue yang ya lumayann banyak,gue sayang loe sya, jaga diri baik – baik”uacap radit dengaan senyuman khasnya “kamu ga boleh bilang gitu, satu hal yag harus kamu tahu aku juga sayang radit” Radit hanya membalas pengakuan tasya dengan enyuman “asshaduala ilaha illalloh waasyhaduana muhammadan rosululloh” setelah itu ia memejamkan mata dengan senyum menghiasi wajahnya , tasya yang melihat itu cemas dan langsung memanggil pak afif dan betapa terkejutnya tasya mengetahui radit meninggal dunia,,,,,tangispun tak lagi bias ia bendung,,,ia tak menyangka pengakuan radit adalah kata – kata terakhirnya ,radit meninggal dengan penuh kebahagiaan “udah sya, kamu ga boleh sedih,radit memang tlah tiada namun kamu ingat dia meninggalkana dunia ini dengan penuh kebahagiaan, mungkin inilah yang terbaik untuknya daripada setiap hari dia harus menanggung sakit dikepalanya”april berusaha menenangkan tasya Hari – hari tlah berlalu kini tasya tlah kembali ke pesantren di banyumas sesedih apapun dia, dia harus sekolah,tasya berusaha memulai hidup baru dipesantrennya sekarang (Karya Tati Rahmayani)


Share this article with your friends

Posting Komentar

Jangan berkunjung tanpa meninggalkan jejak.
- No Spam - No Phising - No Live Link
Salam Blogger Indonesia, Silakan Tinggalkan Pesan Agan disini... !!!

Tukar Link



Copy Paste - Copyright by SIC
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.santri-indigo.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://2.bp.blogspot.com/--N-4ALq7hlQ/UzmVq36j58I/AAAAAAAABVI/p-zTAcA9xsI/s150/SI.png" /></a></div>

Bagi yang sudah pasang silahkan tinggalkan komentar