Santri Indigo adalah Komunitas Santri Berbudaya Teknologi yang merupakan kerjasama program CSR PT Telkom Indonesia Tbk dengan HU Republika.
Twitter Facebook Feedburner Google +1 youtube
www.santri-indigo.com
Selamat Datang di Portal Santri Indigo Cilacap
Home » , , , » Ustadz Jefry Al-Bukhori: Jangan Mengukur Kesenangan Orang Lain

Ustadz Jefry Al-Bukhori: Jangan Mengukur Kesenangan Orang Lain

Penulis : Anonim | Selasa, 26 Maret 2013

JANGAN mengukur kemuliaan manusia dari pakaian, pangkat, dan jabatan. Sebab belum tentu orang yang berpakaian rapi, mempunyai pangkat, dan jabatan tinggi lebih mulia di hadapan Allah ketimbang tukang sampah yang berbaju kotor dan bau.

Kenapa bisa begitu? Bisa saja. Sebab tukang sampah yang berbaju kotor dan bau, hatinya jauh lebih bersih ketimbang orang yang berpakaian bagus serta punya pangkat dan jabatan tinggi. Itu karena dia tidak pernah iri dengan kesenangan orang lain, tidak sombong, dan tahu diri. Dia tidak pernah mengukur kesenangan orang lain.

Hal itu dikatakan Ustadz H Jefry Al-Bukhori yang akrab dipanggil Uje ketika memberikan tausiah pada pengajian akbar dalam rangka memeringati Hari Jadi Ke-157 Kabupaten Cilacap di Alun-alun Cilacap, Jumat (22/3) malam.

Acara tersebut dihadiri Bupati H Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati H Akhmad Edi Susanto ST bersama pejabat Muspida yang lain, masing-masing bersama istri, serta para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Cilacap.

Orang Kufur

Menurut Ustadz Jefry, hidup di dunia harus tahu diri. Jangan mengukur kesenangan orang lain. Kalau selalu mengukur kesenangan orang lain, bisa menjadi orang kufur. Tidak pernah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Ini penyakit hati yang paling berbahaya.

"Kalau saudara selalu meng- ukur kesenangan orang lain, itu berarti saudara tidak tahu diri. Sebab yang dijadikan ukuran hanya susah dan senang. Kenapa, karena kesenangan itu sebenarnya tidak ada. Di dunia ini tidak ada kesenangan. Tapi yang ada hanyalah pura-pura senang atau seolaholah senang. Paham bro," kata Uje yang disambut tertawa ribuan umat muslim yang memadati Alun-alun Cilacap.

Dijelaskan Uje, manusia diciptakan oleh Allah dengan diberi amanah untuk tahu siapa dirinya. Selain itu, manusia diciptakan menjadi khalifah atau pemimpin. Minimal menjadi pemimpin bagi tujuh bagian yang ada pada tubuhnya manusia yaitu memimpin mata, mulut, telinga, tangan, perut, alat kelamin, dan kaki. (Agus Sukaryanto-69)

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/03/24/219455/Jangan-Mengukur-Kesenangan-Orang-Lain


Share this article with your friends

Posting Komentar

Jangan berkunjung tanpa meninggalkan jejak.
- No Spam - No Phising - No Live Link
Salam Blogger Indonesia, Silakan Tinggalkan Pesan Agan disini... !!!

Tukar Link



Copy Paste - Copyright by SIC
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.santri-indigo.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://2.bp.blogspot.com/--N-4ALq7hlQ/UzmVq36j58I/AAAAAAAABVI/p-zTAcA9xsI/s150/SI.png" /></a></div>

Bagi yang sudah pasang silahkan tinggalkan komentar