Pada tengah malam itu, rasa kantuk masih membebani kedua klopak matnya untuk memejamkan matanya kembali, tapi panggilan alam memaksanya untuk ke kaar mandi dan mengeluarkan beban hajatnya di sana. Setelah ia mengambil posisi di kamar mandi, tanpa sadar ia tertidur, ia tertidur di kamar mandi dengan posisi saat buang hajat. Dan tanpa terasa sayup-sayup lantunan bacaan Al-Qur’an telah di bacakan, tidak lain sumber bacaan Al-Qur’an itu berada di masjid Nurul Islam yang berada di komplek pondok pesantren, ketika bacaan Al-Qur’an di lantunkan adalah sebagai pertanda adzan subuh akan di kumandangkan, dan selain itu, bacaan Al-Qur’an juga sebagai media membangunkan para santri untuk bangun dari tidurnya. Ada salah satu santri lain yang ingin ke kamar mandi karna ia ingn buang air kecil,ia adalah Tanto, karna saking kebeletnya ia masuk ke WC yang pada saat itu ada si buntek di dalam kamar mandi dalam posisi jongkok di atas kloset dan tertidur, lalu si gendut dan tanto sama-sama kaget ,dan dengan reflek si gendut langsung menutup pintu WC tersebut.
”Ndut, cepetan ndut,Q kebelet pipis koh,malah bisa-bisane turu nang WC” kata tanto.
”Ia kie wis rampung to” kata si gendut.
Si gendut kluar dari kamar mandi dan tanto masuk ke WC tersebut,si gendut tidak sadar kalau ternyata ia tertidur di WC sampai adzan subuh mau berkumandang.
Menyadari adzan subuh sebentar lagi berkumandang, ia bersiap-siap untauk berangkat ke masjid, dan menuanaikan shalat subuh dengan berjama’ah. Setelah shalat subuh selesai,kebetulan stelah subuh adalah ta’lim dari ustadz,ketika ta’lim sedang berlangsung, si gendut kemudian membisiki tanto yang kebetulan berada di sebelahnya,
“To, koe aja ngomong sapa-sapa nek aku keturon nang WC ya?!”,bisik si gendut kepada tanto,
Lalu tanto berkata “wis tenang bae,aku ra bakal ngomong-ngomong,sing penting mengko istirahat sekolah aku tukokna dagene mbah gambul Rp 1000,- bae lah,hehe”
“Ia lah beres sing penting koe aja ngomong sapa-sapa ya?!” jawab si gendut.
Setelah ta’lim selesai, rasa kantukpun belum hilang untuk membebani klopak matanya hingga akhirnya ia tertidur di masjid. Sekian lama ia tertidur, tiba-tiba lampu masjid di matikan dan ia langsung terbangun karena lampunya dimatikan,lalu tanpa basa-basi ia birtriak.
“Sapa kie sing mateni lampu,nantang gelut apa!!”, ia berasal dari jawa asli,sehingga kata yang biasa terucappun bahasa jawa.
Setelah ia bertriak seperti itu, kemudian ada yang menjawab “ya ayuh gelut”, lalu ia mencari sumber suara tersebut.
Dan ternyata yang menjawab adalah pimpinan pondok, setelah ia sadar kalau yang mematikan lampu dan menjawab triakanya tadi adalah pimpinan pondok,ia langsung clengeran, dan langsung meminta maaf kepada pimpinan pondok. Teman-teman yang melihatpun tertawa terbahak-bahak melihat kejadian tersebut. Seiring waktu berjalan, para santri para sntri bersiap untuk berangkat ke sekolah, dan belajar mengajarpun berjalan sebagai mana mestinya. Ketika di kelas,si gendut adalah anak yang sangat rajin, tetapi sayang,ia rajin tidur di kelas, bukan rajin belajar di kelasnya.setelah bel waktu istirahat di bunyikan, semua santri ber istirahat dari kegiatan belajar mengajarnya sejenak, banyak di kalangan santri menggunakan waktu istirahat untuk menunaikan shalat duha,dan ada juga yang memanfaatkan untuk bermain futsal meskipun panas,dan ada juga yang menggunakan untuk mengerjakan PR yang belum dikerjakan, tapi sigendut mempunyai janji kepada tanto untuk mentlaktir dage goreng bikinan mbah gambul yang ada di kantin sebagai imbalan tutup mulut, lalu ia kekantin bersama tanto,selain membelikan dage kepada tanto, ia juga membeli beberapa makanan yang berada di kantin untuk dimakan sendiri, setelah ia kenyang, ia kembali ke sekolah.
Bel pertanda KBM akan di mulai kembali pun sudah di bunyikan, semua santri segera memasuki kelas masing-masing, saat KBM sedang berlangsung, si gendut merasakan ketidak nyamanan pada perutnya, tapi ia mencoba untuk menahanya, karna ketika itu sedang berlangsung ulangan, sedangkan pada saat itu ustadznya adalah ustadz yang galak, maka dari itu ia tidak berani meminta izin untuk pergi ke WC,sehingga akhirnya ia mengerjakan soal-soal ulangan itu dengan cepat karna sakit perut yang tidak bisa di tahanya, setelah selsai mengerjakan meskipun ia mengerjakan dengan sedikit ngawur, ia kemudian mengumpulkan lembar jawabnya ke ustadz yang berada di depan, karna saking tidak tahanya pada saat sedang mengumpulkan lembar jawab dan posisi sedang berhadapan dengan ustadz yang berada di depan,angin pun terbuang,dan suara itupun berbunyi “duuuuuutt”, suara itu memecah keheningan suasana ulangan, si gendut buang angin di depan ustadznya yang galak, semua santri yang berada di kelas tertawa terbahak-bahak, kemudian ustadz yang berada di hadapanya melihat dia dengan muka yang menyeramkan, kringatpun ber cucuran di dahinya karna selain menahan perut yang mules,ia juga takut di marahi sama ustadz yang ada di depanya, “ ‘afwan tadz,saya pengin ke blakang” kata si gendut dengan suara pelan, “ukhruj !!”(kluar) kata ustadz. Ia pun langsung kluar dari kelas dan bersyukur tidak dimarahi oleh ustadz yang galak tadi. (Karya Johan Arifin)
Share this article with your friends
Posting Komentar
Jangan berkunjung tanpa meninggalkan jejak.
- No Spam - No Phising - No Live Link
Salam Blogger Indonesia, Silakan Tinggalkan Pesan Agan disini... !!!